Hari Jumat 9 Februari 2018 lalu saya bertandang ke kantor Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya. Bukan untuk membuat visa Amerika lagi, tapi untuk mengikuti acara Story TEAlling yang diadakan oleh Havelteh dan My America Surabaya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari rumah, pukul 08.45 saya sudah tiba di gedung Konjen Amerika di Jl.Citra Raya Niaga No.2 Surabaya.
Saya memarkir kendaraan di lokasi seperti arahan panitia. Setelah menjalani pemeriksaan keamanan, saya bersama peserta lain, Ardianto dan Ivana, diantar oleh Ibu Esti Durahsanti dan Ibu Selvia Rumangkang menuju lokasi acara di perpustakaan My America. Belum banyak yang hadir. Maka sambil menunggu panitia mempersiapkan acara, kami saling berkenalan dengan peserta lain.
Pukul 09.30 acara dimulai dengan sambutan dari Pak Christian Natamado Simanullang, Director dari My America. Dalam sambutannya Pak Christian menyampaikan bahwa My America sedang bertransisi menjadi Makerspace atau sejenis Coworking-space. Sehingga nantinya warga Surabaya dapat memanfaatkan untuk mengadakan berbagai kegiatan positif.
Selanjutnya Ibu Christine Hessler, Kepala Humas Konjen Amerika di Surabaya, membuka acara dengan sambutan singkat bahwa beliau merasa sangat senang pagi itu ruangan My America penuh dengan orang-orang yang bersemangat. Beliau berharap ke depan ruangan ini tidak hanya menjadi perpustakaan, tapi menjadi Makerspace yang memberi kontribusi nyata kepada masyarakat Surabaya.
Masuk ke acara, Pak Widyoseno Estitoyo dari Havelteh membagikan ilmu tentang per-teh-an. Mulai dari jenis-jenis teh, manfaat teh, hingga bagaimana cara menyeduh dan meminum teh supaya mendapat manfaat yang optimal. Peserta diberi kesempatan untuk mencicipi berbagai jenis teh, baik dari jenis teh putih, teh hijau maupun teh hitam.
Saya mencatat pelajaran penting tentang bagaimana menyeduh dan menikmati teh. Yaitu teh harus diseduh dengan air yang memiliki suhu yang pas, dalam durasi penyeduhan yang pas, lalu segera dinikmati dengan cara menghirup aromanya terlebih dahulu, kemudian menyeruput dan mencecapnya di dalam rongga mulut. Menyeruputnya sampai bunyi slruuuppppp…
Di tengah acara, Ibu Heather Variava, Konsul Jenderal Amerika di Surabaya, sempat meninjau jalannya acara dan memberikan sambutan. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan Story TEAlling kali ini dan berharap semoga ke depan ada lebih banyak lagi acara yang digelar di Makerspace Surabaya.
Acara dilanjutkan dengan tea pairing alias menikmati teh dengan makanan pendamping. Tujuan dari tea pairing ini adalah untuk mendapatkan padu padan yang pas sesuai selera masing-masing orang.
Beberapa pelaku usaha kuliner di Surabaya turut berpartisipasi dengan menyediakan makanan andalannya. Ada burger dari Burgerman, bebek goreng dari Kwek Kwek, klappertaart dari Kedai Rachmah, cookies dari Ladang Lima, dan cake dari Cake Studio Indonesia. Makanan tadi disajikan di atas piring keramik dari Ruma Manis. Sebuah kolaborasi yang sangat cantik!
Selesai tea pairing waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 dan saya bergegas meninggalkan lokasi acara bersama beberapa peserta lain untuk melaksanakan ibadah sholat jumat. Sebagian peserta tetap berada di lokasi untuk mengikuti sesi selanjutnya yaitu praktek langsung mencampurkan teh dengan bahan lain.
Kalo dari ilmu yang aku dapat nyeduh teh itu gak boleh lebih dari 3 menit, karena aroma dan rasanya akan berubah. Jadi maksimal nyelupin tehnya 3 menit. Jadi teh dulu baru air panas 🙂
Untuk menyeduh teh, memang benar daun teh kering dimasukkan ke cangkir/teko kemudian air panas. Untuk tiap jenis teh seperti teh putih, teh hijau atau teh hitam memiliki waktu seduh yang berbeda. Teh hitam bisa sekitar 5 menit, sedangkan teh hijau kalau lebih dari 3-4 menit bisa menjadi terlalu sepat (pahit)
Wah, seru banget ya ada workshop cara menyeduh teh. Ternyata nggak cuma main asal seduh air panas aja ya.
Benar, jadi semakin kompleks dan beda, maka seduhan airnya pun beda
wahhh seru banget acaranya ya mas Budiono, apalagi buat penggemar teh ..
Konjen Amerika aktif juga bikin kelas seperti ini..kereen
Wuihhh aku baru tau nih bikin teh ada caranya hehe.
Wikss suegerrr tehnyaaa
Haha tadinya tak pikir typo di url nya tulisannya tealling. Wah, ternyata emang sengaja!
Akh bawa juga sebagai penikmat teh ternyata cara menikmatinya manner banget hahaha, eleganlah minum teh itu ?
Maknyus mas pengalamannya, kalau saja Konsulatnya di Malang mungkin ikutan. hehe…
btw, makanannya enak nih!
Sebagai penikmat teh, ngiler saya rasanya. Apalagi belajar story telling. Ketemu sama orang2 asing, berkenalan satu sama lain.
Aku baru tau ada cara nya nyeduh teh biasa nya sih aku asal seduh saja. Makasih yah infonya.
Mantap dan seru banget acaranya ya. Apalagi kalau minum tea bersama kan bisa saling sharing ya. Di Jakarta ada ga ya kegiatan begini.
Kalau di Jakarta ada kawan-kawan lain dari Komunitas Pecinta Teh yang aktif menggelar acara serupa. Kalau Havelteh sendiri setiap bulan selalu mengadakan teaducation seperti ini
Keren uy arek Suroboyo mantap jiwa melegenda guys 🙂
wah asyek banget ya. Jadi bisa tau cara nyeduh teh
Wah asyik juga belajar tentang teh. Teh enak dan banyak manfaatnya.
Terima kasih sudah mereview acara Storytealling ! Semoga bisa menginspirasi
story telling? wooww
story TEAlling. memang begitulah nama acaranya, bukan salah tulis 🙂
pernah ikut acara berkaitan tentang teh yg diadain sama komunitas jepang-jepangan, teh yg disajikan teh hijau, asik banget, jadi tau filosofi teh
Seru nih acaranya. Jadi kita tahu ya bagaimana meminum teh yang nikmat. Nggak sekedar nyeduh dan minum aja.
Wahh asiknya. Ini tehnya pasti wanginya menenangkan ya mas hehehehe. Tea time.
Acaranya asyik banget mas, Blogger gak banyak yg diundang ya ? 😀