Selamat Jalan Didi Kempot

Sang Maestro campursari telah berpulang. Didi Kempot meninggal dunia, Selasa 5 Mei 2020 sekitar pukul 07.30 di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, pada usia 53 tahun.

Tidak perlu diceritakan lagi siapa Didi Kempot. Lagu-lagunya yang hampir semua tentang patah hati, mendadak kembali digemari setahun terakhir. Julukan The Godfather of Broken Heart disematkan padanya oleh para Sad Boys dan Sad Girls. Mereka adalah generasi baru penggemar lagu-lagu patah hati besutan Didi Kempot.

Didi kempot

Saya baru sekali bertemu langsung dan ngobrol dengan Didi Kempot ketika diundang oleh Pakde Blontank ke acara Kopdar Blogger yang dibarengkan dengan Konser Didi Kempot pada tanggal 19 September 2019 di Hotel The Sunan, Solo.

Saya menjadi saksi bagaimana seorang Didi Kempot mampu menjadi magnet bagi para penonton. Tua muda, kaya miskin, laki perempuan, semua tampak sangat menikmati lagu-lagu yang dibawakan Didi Kempot. Semua berjoget bersama, bernyanyi bersama. Tampak larut dalam kisah patah hati dari Sang Maestro.

Waktu itu Eyang Noto, Ibunda Presiden Jokowi, turut hadir menyaksikan konser tersebut hingga berjam-jam.

Usai acara, Pakde Blontank mempertemukan kami para blogger dan YouTuber dengan Didi Kempot. Obrolan sekitar 30 menit yang saya rekam, namun belum saya terbitkan tersebut, ternyata sangat berkesan buat saya. Sosok Didi Kempot tidak hanya hangat di panggung, namun beliau juga sangat menghargai orang lain. Nguwongke. Memanusiakan. Menyambut kami dengan hangat, dan menjawab semua pertanyaan kami tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Maka ketika mendadak mendengar Didi Kempot meninggal dunia, saya ikut merasa sangat kehilangan. Tanpa terasa air mata membasahi pipi hingga berjam-jam. Setiap membaca berita mengenai meninggalnya Didi Kempot, saya merasa sedih lagi. Sangat sedih. Teramat sangat sedih

Bahkan hari ini, 3 hari setelah Didi Kempot meninggal, ketika saya menyaksikan rekaman acara Tribute to Didi Kempot di channel Kompas TV, air mata saya tidak henti-hentinya mengalir. Rasa kehilangan itu begitu dalam. Rasanya sama seperti ketika Gus Dur meninggal pada tanggal 30 Desember 2009 lalu.

Selamat jalan Didi Kempot, saya bersaksi panjenengan saestu tiyang sae! Semoga semua dosamu diampuni Allah dan semua amal ibadahmu mendapatkan balasan surga. Aamiin..

Leave a Reply