Apa yang langsung terlintas di benak ketika disebutkan kata “Semarang”? Lunpia? Sam Poo Kong? Lawang Sewu?
Kalau hanya itu yang terlintas, sepertinya kamu perlu dolan lebih lama ke Semarang. Karena selain 3 hal tadi, di Semarang ada banyak hal menarik yang bisa dinikmati ketika berwisata ke sana.
International Semarang Night Carnival
Ini adalah acara rutin yang digelar oleh Pemerintah Kota Semarang untuk memperingati hari jadinya setiap tahun sekali. Acaranya berupa karnival malam yang menyuguhkan aneka pertunjukan di sepanjang jalan yang menjadi venue. Yang paling saya tunggu adalah pertunjukan marching band dan parade fashion ala karnival yang megah.
Tahun 2016 lalu Semarang Night Carnival digelar di depan Kota Lama Semarang. Tahun 2017 dan 2018 saya absen. Sedangkan tahun 2019 ini diikuti oleh lebih banyak peserta, bahkan dari luar negeri, sehingga namanya sedikit diubah menjadi International Semarang Night Carnival yang digelar di sepanjang jalan yang berada di depan Balaikota Semarang pada tanggal 3 Juli 2019
Keseruannya tidak bisa digambarkan dalam tulisan. Sebaiknya kamu datang sendiri ke Semarang tahun depan untuk menyaksikan Semarang Night Carnival dengan mata kepalamu sendiri. Dijamin akan menjadi pengalaman seru yang tak terlupakan!
Kulineran di Semarang
Kuliner di Semarang tidak hanya lumpia atau lunpia. Sebelum berangkat ke Semarang, saya sudah membuat Daftar 20 Kuliner Semarang yang akan saya kunjungi. Namun apa daya, kemarin baru sempat mencoba beberapa. Akan jadi PR kalau ke Semarang lagi.
Nasi Koyor Kota Lama
Koyor adalah bagian dari sapi yang memiliki tekstur kenyal namun lembut ketika dimakan. Di tangan ahlinya, koyor bisa diolah menjadi kuliner yang lezat. Di Semarang ada banyak penjual nasi koyor, namun baru Koyor Kota Lama yang sudah saya coba.
Review lengkapnya bisa dilihat di video berikut ini
Mangut Kepala Manyung Bu Fat
Manyung adalah ikan laut yang bentuknya menyerupai ikan lele. Para nelayan di Semarang bisa menangkap berbagai jenis ikan, termasuk manyung. Daging ikan manyung diolah menjadi ikan asin jambal roti. Sedangkan kepalanya diolah menjadi mangut kepala manyung yang lezat.
Salah satu warung di Semarang yang menyajikan mangut kepala mangut yang lezat adalah Warung Bu Fat di Jalan Ariloka. Saya sudah sempat mencobanya sendiri dan reviewnya bisa disimak di video berikut ini
Soto Bokoran
Semarang juga terkenal dengan soto ayamnya yang lezat. Soto khas Semarang disajikan dalam mangkok kecil yang porsinya pas buat sarapan. Ketika di Semarang kemarin, saya mencoba Soto Bokoran yang legendaris.
Reviewnya bisa disimak di bawah ini
Tahu Gimbal Pak Man
Tidak jauh dari Soto Bokoran, ada Tahu Gimbal Pak Man yang juga sangat terkenal di Semarang. Jadi bisa sekalian satu perjalanan mendapatkan 2 kuliner yang lezat
Tahu gimbal terdiri dari tahu goreng dan gimbal udang alias udang goreng tepung yang disajikan dengan telur dadar, lontong dan sambal yang terbuat dari kacang dan petis. Langsung saja simak reviewnya berikut ini
Gule Bustaman
Di Semarang ada sebuah perkampungan bernama Kampung Bustaman. Di sana banyak tinggal para jagal atau tukang potong hewan. Kemudian para jagal tadi mengembangkan usahanya dengan membuka warung gule kambing yang memiliki citarasa berbeda dengan gule kambing di daerah lain
Maka jika ke Semarang, sempatkan untuk mampir ke Kampung Bustaman untuk menikmati gule kambing Bustaman. Gule Bustaman juga bisa dijumpai di belakang Gereja Blendhuk yang ada di Kota Lama. Bukanya dari pagi sampai sore.
Makanan Tradisional Semarang ala Klub Merby
Nah kalau kamu ingin menikmati makan siang tradisional ala pedesaan di Semarang, silakan datang ke Klub Merby yang ada di Jl. Mataram 653 Semarang. Di sana ada sebuah kantin yang menyajikan aneka lauk pauk khas pedesaan Semarang. Rasanya sungguh nikmat!
Selain makanan yang lezat, kita juga bisa menikmati aneka jamu tradisional yang berkhasiat.
Klub Merby sejatinya adalah sebuah klub untuk belajar mengenai kesenian dan kebudayaan. Khususnya seni dan budaya Jawa yang kini sudah mulai terkikis jaman.