Ngobrol Bareng MPR Mengenal 4 Pilar Kebangsaan

Sabtu, 4 November 2017 saya menghadiri acara “Ngobrol Bareng MPR” yang digelar di Hotel Fairfield by Marriott Jl.Mayjend Sungkono, Surabaya. Acara tersebut menghadirkan Bapak  Ma’ruf Cahyono, Sekretaris Jenderal MPR, sebagai nara sumber utama.

Tepat pukul 09.00 acara dimulai. Seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dipimpin Vivi Lutfiana. Ia adalah seorang blogger yang juga peraih beasiswa dari Bank Indonesia untuk studinya di Universitas Trunojoyo Madura.

vivi lutfiana madura

Yang bertindak sebagai pembawa acara pagi itu Nurul Rahmawati, seorang blogger, traveler dan juga Google Local Guides asal Surabaya. Dalam pembukaannya, Nurul menceritakan betapa rasa cinta dan nasionalisme terhadap Indonesia begitu membuncah ketika ia menghadiri acara level internasional seperti Google Local Guides Summit 2017 yang belum lama ini dihadirinya.

Tak lupa Nurul memperkenalkan 3 dari 5 delegasi dari Indonesia di #LGSummit17 yang kebetulan juga hadir sebagai peserta Ngobrol Bareng MPR pagi itu, yaitu Nurul sendiri, Fahmi Adimara seorang selebgram dan juga fotografer alam liar kondang asal Sidoarjo, dan tentu saja saya, Budiono, konten kreator kuliner yang sangat kondang di jagad YouTube. Hahaha…

ngobrol bareng MPR di Surabaya

Sementara itu Mbak Avy selaku ketua panitia melaporkan kepada Sekjen MPR bahwa yang hadir dalam acara pagi itu tidak hanya dari kalangan blogger, tapi juga para influencer, selebgram, netizen, Google Local Guides dan para pemuda berprestasi dari Surabaya dan sekitarnya yang memiliki kepedulian terahadap bangsa dan negara Republik Indonesia ini.

Mengawali sesi pemaparan materi, Andrianto, Kepala Bagian Data dan Sistem Informasi MPR mengungkapkan rasa jengahnya dengan kondisi akhir-akhir ini dimana para pemuda yang harusnya melek informasi, ternyata banyak yang menjadi pembuat dan penyebar informasi menyesatkan alias HOAX.

Ia kemudian menghimbau para peserta yang hadir pagi itu untuk tidak ikut-ikutan terseret arus HOAX yang demikian derasnya. Lebih bijaklah dalam menerima semua informasi. Lakukan kroscek berlapis untuk memastikan kebenarannya. Kalau informasi tersebut benar sekalipun, bukan lantas harus disebarkan. Lihat dulu kalau disebar ada manfaatnya atau malah menimbulkan keresahan.

Pemaparan tentang 4 Pilar Kebangsaan disampaikan secara runut dengan bahasa yang mudah difahami oleh Bapak Ma’ruf Cahyono. 4 Pilar Kebangsaan tersebut adalah:

  1. Pancasila
  2. UUD 1945
  3. Bhinneka Tunggal Ika
  4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Kemudian beliau menjelaskan secara rinci penjabaran masing-masing pilar tersebut dan betapa pentingnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara ini.

maruf cahyono sekjen mpr

Hal yang paling saya ingat adalah bahwa Indonesia ini sejak berdiri sudah beragam, bhinneka, dan para founding fathers dengan para pejuang dan pemuda dari seluruh negeri waktu itu telah bersepakat untuk bersatu dalam perbedaan itu. Bhinneka Tunggal Ika. Kita telah bersepakat, dan akan tetap bersepakat sampai kapanpun, tentang hal tersebut. Itulah anugerah terindah yang dimiliki bangsa dan negara ini.

Sekjen MPR dalam kesempatan tersebut juga menekankan betapa pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa ini. Sejak dulu, pemuda selalu berada di garis terdepan. Mulai dari Kebangkitan Nasional pada tahun 1908, Sumpah Pemuda pada tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, bahkan ketika Reformasi bergulir pada tahun 1998, semua digerakkan oleh pemuda!

Oleh karena itu para pemuda yang hadir dalam acara “Ngobrol Bareng MPR” saat itu juga diajak untuk turut membangun kesadaran masyarakat akan penerapan nilai-nilai Pancasila, membangun kesadaran akan konstitusi dasar UUD 1945, bangga dan bersatu dalam keberagaman yang merupakan pengejawantahan Bhinneka Tunggal Ika, demi makin jayanya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

ma'ruf cahyono sekjen mpr ri

Setelah mengikuti acara yang berakhir pada pukul 11.30 tersebut, saya baru tersadar, betapa selama ini kita telah demikian jauh melupakan Pancasila. Mengesampingkan Bhinneka Tunggal Ika. Maka inilah saat yang tepat untuk kembali mempelajari Pancasila dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima silanya. Juga membangkitkan kesadaran seluruh elemen bangsa, bahwa kita Indonesia memang beragam, tapi bersatu dalam keberagaman itu, dan justru itulah kekuatan kita!

Ah, rasanya ingin banget suatu saat bertandang ke Gedung MPR, dan berdiskusi lagi dengan Pak Sekjen, juga para anggota MPR yang masih tetap setia terhadap Pancasila dan terus menjaga tutur katanya demi terciptanya Indonesia yang aman, damai dan sentausa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika!

6 Comments

  1. Nanang Diyanto 05/11/2017
  2. Nanang Diyanto 05/11/2017
  3. Munasyaroh 06/11/2017
  4. Fajar Oktobriarto 06/11/2017
  5. Dianesayank 07/11/2017

Leave a Reply