Baca berita kapan hari gak, bahwa di Ponorogo ada isu tidak sedap berhembus dari proses rekrutmen tenaga perawat dan tata usaha untuk rumah sakit baru milik pemda setempat?. Sungguh miris. Hanya untuk menjadi perawat kontrak saja kabarnya ada yang rela nyogok 50 juta, sedangkan untuk posisi tata usaha sogokannya 25 juta!
Menjadi pelayan kesehatan adalah hal yang mulia. Tetapi apa jadinya jika ingin mengabdikan diri saja malah keluar ‘modal’ seperti itu?! Mungkin si pelaku berfikir bahwa suatu saat ‘modal’ itu bisa kembali. Mungkin dia menganggap begitu istimewanya posisi yang diincarnya itu sehingga mengangkat derajat dan gengsi di lingkungan mereka.
-+-
Kepada orang yang putus asa dengan masa depannya seperti itu, saya sarankan lebih baik uang 50 juta dan 25 juta itu tadi dipakai untuk modal usaha. Bekerjalah dengan giat dan tekun. Jadilah entrepreneur. Niscaya kalian akan memperoleh kemuliaan, dan juga uang, jauh melampaui posisi yang kalian sogok itu.
“Uang 50 juta bisa dipakai modal usaha apa? Apa dijamin sukses? Gimana kalo akhirnya malah bangkrut? Modal habis, gak dapat posisi apa-apa. Itu namanya sudah jatuh tertimpa tangga pula!”
Waduh, belum-belum kok sudah pesimis seperti itu. Kalo gitu, sementara simpan dulu uang 50 jutamu. Carilah komunitas yang tepat. Berkumpullah dengan para entrepreneur, supaya kamu tertular virus optimisnya. Sambil pelan-pelan membaca peluang usaha yang sekiranya bisa kamu jalani. Jika sudah mantab, langsung mulai saja, gak usah banyak perhitungan!
Belum begitu mantab juga gak masalah, yang penting cepat ambil tindakan. Jangan kebanyakan berhitung! Itu hanya akan membuatmu ketakutan, dan akhirnya kembali ke fikiran pesimis tadi: nyogok! :d
kadang orang mencari yang praktis mas, tanpa berfikir panjang 😀
mungkin hanya mikir gengsi, merasa keren kalo jadi “pegawai” :d
padahal kalo dipikir2, yang akan menguntungkan perusahaan itu karyawan yang “pinter” (yg lolos ujian beneran), bukan yang “punya duit” atau memaksakan diri punya duit
betul, karyawan nyogok gitu kan sudah jelas ndak pede dengan kompetensinya sendiri, gimana nanti mau mengangkat kinerja tempat kerjanya? :d
yah klo di kepalanya kagak ada mindset usaha, duit segitu dibuat modal usaha sebulan dua bulan abis mas…
dan klo ada mindset usaha, mungkin nggak harus dengan duit sebanyak itu untuk memulai sebuah usaha…
betul bro, mindset itu yang harus disetel ulang 🙂
kalopun gak dipake modal usaha, 50 juta mah mendingan ta’ beliin tanah. atau EMAS atau DINAR. gak usah diapa-apain juga tiap bulan dan tahun harganya pasti naik terutama dinar dan emas. tiap tahun di zakatin, setelah 5 tahun dijual. dapet laba kan pasti? pasti.
sepakat bu guru, berfikir investasi 🙂
Gak hanya rekrutmen tenaga perawat dan tata usaha untuk rumah sakit aja mas yang pake sogok2an.
Masuk CPNS pun ada kok yang gitu 😀
Sekarang mas punya duit monggo, gak punya duit melongo 😀
lha wong mau masuk sekolah aja kabarnya banyak yg nyogok bro.. jan miris tenan!
sekarang hal suap menyuap gitu sudah bukan rahasia lagi om… bahkan ada yang secara terang-terangan menawarkan ke orang untuk membayar puluhan juta untuk menjadi Sesuatu… padahal setelah diteliti gaji perbulannya juga gak seimbang dengan duit yang iya bayarkan…
ya itu tadi, mengejar prestise, gengsi di lingkungan sekitar :d
Mending nyogok daripada gak punya status sosial. Jadi perangkat desa saja sogokannya puluhan juta kok, tapi kan return-nya adalah dapat status yang berlaku seumur hidup. Mengangkat harkat martabat keluarga selamanya. Uang segitu cincai jadi ga kerasa. Ga usah jauh-jauh, buat bapak saya, kasta tertinggi pekerjaan itu: 1. PNS, 5. karyawan swasta, 98. wiraswasta
Alhamdulillaah keluargaku sing dadi pegawe negeri gak enek sing nyogok2..
Bener kata temen di TEMLEN.. TERUSLAH BEKERJA LUPAKAN NEGARA… saya jadi miris ginian
pernah ngobrol sama seseorang yang pernah nyogok biar diterima jadi pegawe tetap, mereka pikir, yang penting punya pekerjaan dan penghasilan tetap. selama masih ada orang tua, orang tua yang mati-matian usaha biar anaknya punya pekerjaan layak dan penghasilan tetap. cenderung nyari aman. kalo pengusaha kan ndak tentu pendapatannya…
Untuk apa menyogok kalau kemampuan kalian dibawah rata-rata
rejeki bisa ga berkah ampe anak cucu klo nyogok
wah, bener juga mas …
50 juta itu cukup untuk modal friendchise ato modal beli warung sederhana, dsb …
Kalo untuk masuk kerja aja udah bayar 50 juta. Gimana mau kerja secara baik, sebagai sifat alami manusia pasti ga mau rugi, bakal nyari2 buat ganti uang sogokan pastinya. Alhasil kerjaan ga akan fokus, kerja males2an …. bikin ancur nih yang kayak begini.
memang miris melihat negara akhir2 ini, di daerrah saya malah bisa melampaui 100 jt.. bayangkan jika uang itu kita kelola untuk usaha atau untuk investasi yang lain.. jika kita tekun uang 100 jt itu mungkin saja akan menjadi berkali lipat banyaknya dari pada harus nyogok. itu sama saja kita kerja ga dapet gaji..
Permasalahannya tidak semudah itu, kondisi seperti ini karena pejabat di Indonesia tidak punya tanggung jawab alias jiwa pengecut. Coba pikir kalau lapangan pekerjaan masih melimpah, apa ya masih ada yang berebut untuk bisa bekerja. Dan juga kebanyakan masyarakat Indonesia itu juga punya jiwa yang melempem, artinya mereka ingin bekerja yang santai dan ringan tapi ingin mendapat gaji yang besar. Sebagai contoh PNS, sekarang ini mereka menikmati penghasian yang besar tetapi tidak ada imbal baliknya buat kepentingan bersama seperti prestasi kerja atau hasil kerja yang bisa dibanggakan. Kalau dahulu bisa kita lihat PNS yang berseliweran dengan sepeda motor dengan alasan tugas luar tetapi kadangkala masih nongkrong di warung. Sekarang ini sudah jarang kelihatan PNS semacam itu, tetapi yang lebih gila lagi, mereka keluar bersama-sama dalam 1 mobil mampir makan di depot atau rumah makan kalau tidak begitu mereka nongkrong di mall sambil belanja. Oknum-oknum beginiiah yang sering mempengaruhi pegawai-pegawai baru terutama yang melalui jalur koneksi akan menjadi semakin rusak. Dan masih banyak lagi contoh kasus-kasus lainnya, sayang kalau generasi mendatang masih punya pola pikir seperti ini. Eh….eh…. Ngomong-ngomong kalau Capres dan Cawapres 2014 calonnya adalah PRABOWO SUBIANTO dengan DAHLAN ISKAN kira-kira cocok nggak ?