Sebenarnya di ITS sudah tidak ada yang namanya istilah UTS dan UAS. Evaluasi keberhasilan mahasiswa per semester menjadi hak penuh dari dosen. Tetapi nyatanya beberapa jurusan masih mengadakan evaluasi akhir terjadwal, hampir sama dengan UAS, termasuk di Teknik Industri ITS, jurusan saya 😉
Untuk S1 mungkin jadwalnya masih ketat dan digunakan untuk ujian tertulis di dalam kelas. Tapi untuk S2, dari 4 mata kuliah yang saya ambil semester ini, hanya 2 yang mengadakan evaluasi terjadwal di dalam kelas. Yang 2 diganti dengan tugas besar.
Ada 1 mata kuliah yang dibawakan oleh 5 dosen. 2 dosen membuat soal untuk dikerjakan di kelas, 2 dosen memberikan tugas besar. 1 dosen tidak memberikan soal maupun tugas besar. Sistem evaluasi hybrid ini diterapkan pada mata kuliah Enterprise Risk Management.
Dalam mata kuliah ini setengah semester pertama diisi oleh Pak Patdono dengan materi framework ERM. Sedangkan setengah semester kedua diisi oleh 4 orang dosen dengan materi sesuai keahlian masing-masing.
Pak Doddy memberikan tugas besar terkait IT Risk Management, Pak Gunarta memberikan tugas besar terkait Financial Risk Management, lalu Pak Stefanus membuat soal terkait Operational Risk Management dan Pak Nyoman Pujawan membuat soal terkait Supply Chain Risk Management.
Bagaimana dengan mata kuliah yang lain?
Strategic Management (Pak Patdono dan Bu Syarifa) mengadakan evaluasi tertulis di dalam kelas. Marketing and Customer Relationship Management (Pak Arman dan Pak Bustanul) memberikan tugas besar berupa journal review. Sedangkan Business Research (Bu Maria) memberikan tugas besar berupa proposal penelitian thesis dengan peer review bertingkat.
Dan saya sedang berusaha menikmati itu semua…
Yup, benar sekali mas. Kalau di tempat saya, selain tugas besar dan presentasi, mayoritas adalah kerja group. Banyak indikator yang digunakan dalam penilaian dan dilakukan pembobotan sehingga UAS tidak semenakutkan dulu pas kuliah S1 di ITS.
waahhhh … mksih kak udah mau komeng d artikel saya ,,,
salam kenal juga ,,,, mari bertukar informasi …
gud luck buat UAS-nya …
harus, mas dion. seberat apa pun tugas2 perkuliahan yang mesti diikuti, ya, mengalir aja. apalagi di jenjang s2, haks.*doh, kok jadi sok tahu saya, haks* sukses selalu buat mas dion.
Duh Dion.. aku meh isa geleng2 tok iki, dr nama2 matkul-nya keliatane angel2 yoh.. 😀
salam bahagia, selamat berjuang semoga sukses
Saya juga begitu Mas Budi, disamping pekerjaan saya juga kuliah di malam hari. Tapi semuanya saya jalankan saya dengan senang hati, saya nikmati, tau-tau sekarang sudah mau menyelesaikan semester II…..,
wah, belum pernah ngerasain S2… tugas besar yah… hehe, mantab… semoga sukses mas dengan tugas besarnya…
Saya juga begitu Mas Budi, disamping pekerjaan saya juga kuliah di malam hari. Tapi semuanya saya jalankan saya dengan senang hati, saya nikmati, tau-tau sekarang sudah mau menyelesaikan semester II…..,
dosen dosenku adalah google.com dan google.co.id, heheheh…
semangat mas Bud… tak dungakne sampeyan sukses wis pokoke.. aamiiin…
mudah2an sukses uas nya………
Sudah lama saya tidak merasakan ketegangan menghadapi ujian. Entah kapan akan merasakannya lagi. 🙂
semangap,, eh semangat Mas,,
UAS bukan buat dipikirin tapi dikerjain,, ^^
Tetap semangat,
Itu resep dahsyat untuk sukses,.
*membayangkan suatu saat kuliah S2, mumet paling ya 😛
semangat ya! semoga sukses dan IP nya naik! hhe.. kalo saya UAS nya gak cuma tertulis, ada juga laporan, dan praktek. Dan sekarang udah selesai. *libur deh 3 bulan
yup pengennya kuliah S2 tuh UAS ma UTS nya harus lebih berfokus pada tugas-tugas terstruktur bukan ujian teori
Selamat n sukses dengan segala tugasnya kang…
Life’s like coin, have two side. Enjoy or worry bout it.
it’s all in ur hand, fellas!