Tidak ada yang salah dengan pilihan tersebut. Memilih menjadi karyawan tidak salah, memilih menjadi entrepreneur juga tidak salah. Orang bisa mencapai sukses melalui kedua jalan tersebut. Meskipun ukuran sukses tiap orang bisa jadi tidak sama.
Yang salah adalah yang memilih tidak bekerja. Yang salah adalah yang memaksakan dirinya menjadi karyawan padahal hati nurani-nya berkata ingin menjadi entrepreneur. Yang salah lagi adalah yang memaksa orang lain untuk menjadi karyawan padahal orang yang dipaksanya itu berjiwa entrepreneur!
Robert T Kiyosaki dalam bukunya menyebutkan ada 4 cara orang dalam mencari uang: Employee, Self Employee, Business Owner dan Investor. Menurut saya pribadi dari keempat pilihan tersebut tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Posisinya sejajar karena itu adalah pilihan hidup. Pilihan tentu didasarkan atas kenyamanan pribadi dan pengalaman hidup.
Apapun pilihan Anda, carilah teman dan lingkungan yang tepat untuk sukses di bidang itu. Mau jadi karyawan jadilah karyawan yang berhasil, mau jadi entrepreneur jadilah entrepreneur yang sukses. Fokus pada tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu, jangan mudah menyerah! 😉
setuju sekali, dan aku mungkin salah satu orang yang “salah” posisi wekekekkekekeke
Saya setuju banget mas, jangan mudah menyerah itu kunci suksesnya, terus jangan lupa doa buat yang di atas.
satuju ma postinganna …. gaji gede tapi bidang kerjaan ga sesuai dengan hati nurani ga bakalan nyaman selama bekerja … hehe
Hmm.. Memang betulnya seperti itu.
Apa jadinya karyawan tanpa pengusaha, dan pengusaha tanpa karyawan?
Hwahaha..
Tentukan dan cintai pilihanmu, maka cepat atau lambat sukses akan di tangan.
bau bau SEO kiy… (annoyed)
ditunggu kabar baiknya bosss,saya siap bergabung 🙂
bener lek.. bener sekali…
.
Jadi inget sebuah tulisan… http://bit.ly/7n8bHD
Laik ndis…
aku hampir jadi karyawannya Tuhan. 😉
yah, jadi apapun, yang penting bisa jadi yang terbaik; untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain. 🙂
Benar bos Budiono, jadiapapun jadilah terbaik dan yang sukses saja.
wah, aku newbie banget di dunia internet yang beginian. jadi kurang begitu paham..
jadi karyawan ngga enak. di tindas mulu sama boss hehe… sukses ya mas!!
sama sekali ndak salah..yg salah ya kalo di posisi tersebut melakukan hal hal yg salah..sehingga…antara karyawan dan enterpreneur ndak usah saling menghujat (opo ki?) dikarenakan masing masing posisi ada suka duka nya
Betul tapi berdasar si ROBERT JUGA…. Posisi ternyaman menurut beliau adalah SEIRANG INVESTOR 😉
Jadi urutannya
Employee > Selft Employee > Business Owner > Investor
Ini berdasar si Robert Kiyosaki lo 😉
Maaf Typo, komen ini dihapus aja.. pada bagian urutan ada yang salah.
maksud saya Self Employee 😉
kalau pulih dua2nya bisa gak yach..
*maksudnya pilih.. hehe..
bener mas..hidup adalah pilihan
Bagaimanapun juga, hidup adalah pilihan.
Apapun pilihan kita, itu yang akan menentukan kemana arah tujuan hidup yang sebenarnya.
Selamat sukses.
Jadi karywan dulu, nyerap ilmu yang banyak ntar kalau dah jadi bos, tahan banting.
Hi-
greetings from the island of Bali-
its really nice blog…
sukses untuk Anda…
wah kalo aku sih saat ini sedang punya usaha dan menjadi karyawan
betu…betul…betul…..
semoga suatu saat bisa berubah dari karyawan menjadi seseorang yang punya karyawan, xixixixixixi…..
kumpul sama tukang jual minyak wangi kecipratan wangi, kumpul sama tukang jual arang kecipratan hitam
*Islam sudah mengajarkan hal itu*
betul mas, tiap orang punya hak untuk memilih.. kembali kepada diri sendiri… good luck! 🙂
ini blog baru mas dion tah? makin keren aja nih. semoga saja kita semua jadi blogger yang sukses. salam sukses.
wah harus pilih salah satuh 😉
Masih di posisi terendah, Mas…
tip untuk tidak mudah menyerah apa ya?
saya cma bsa bilang “benar”
saya inginya jadi enterpreneur
Untuk menentukan pilihan, ada baiknya di assess dulu resikonya. Nah, tinggal lihat mana yang paling sesuai dengan rencana hidup kita. Soalnya kalau hidup kita ingin A tapi apa yang kita jalani malah menuju B, bisa kecewa sendiri loh.
boiiii…..boiiiii….ternyata dirimu di sini ya
motivasi yang keren nie
kalao aku ce pingin e jadi enterpreneur tapi gak punya bakat enterpreneur hehe
maunya jadi wiraswastawan apa daya ga ounya modal
karyawan ato pun pengusaha yang penting bisa hidup adem dengan rezeki yang cukup 😀
Yup,
Apapun pilihanya harus fokus dan telaten,
Dan yg tak kalah penting memang harus ‘melek finansial’
yang penting jalani dengan penus semangat
*bukasemangatbaru*
penuh semangat maksudnya (doh)
salah ketik
OBAT ABORSI. Jual obat efektif untuk menggugurkan kandungan, telat bulan seperti ginaecosid, cytotec dan asprogladin + RU 486 –
OA: mohon maaf link Anda saya hapus karena bertentangan dengan tujuan blog ini
selamat menikmati. yang jadi karyawan dinikmati ekaryawanannya, yang jadi entprnr dinikmati ke-entprnrnya….hidup adalah pilihan…
Nice posting. Perlu disubmit ke reader nih.
Yang penting jadi diri sendiri saja, karena jalan hidup gak bisa di foto copy
tulisanmu menyemangatiku… sip…suwun…
once again, the choice is in ur own hand, asal gk jd “a loser” aja yg bsnya nyakitin org lain.
karyawan yang sukses terkadang melenakan karena di posisi yang nyaman
Menjadi Karyawan yang sekaligus memulai membangun jaringan Bisnis. Ibarat Hidup membangun dua kaki. kaki pendapatan tetap (permanen income) walaupun kecil sak uprit, dan dari Jaringan Bisnis bisa untuk membangun kekuatan finansial untuk bisa lebih banyak membantu sesama. Itu Idealnya Menurut saya.
Salam Kenal Mas Bud…
betul banget tuch
tapi klo mau pilih keduanya pa mgkin bisa???
cita2 saya jadi seorang technopreneur…….saya ingin membantu bangsa ini membangun lapangan kerja baru……..
saya pernah jadi karyawan, pernah juga jadi enterpreuner…
dirasa-rasa, sepertinya lebih nyaman jadi enterpreuner..
Saya pilih dua-duanya. Walaupun resikonya rada teler.
Keuntungannya; sebetulnya bisa saling mendukung sih, dari aspek materil (jadi karyawan buat cari modal usaha) dan imateril (skill entrepreneur dan leadership diterapkan dalam dunia karyawan).
semua pilihan bagus….karena persepsi dan visi masing2 orang beda….
Kebetulan Kiyosaki enterpreneur sukses….jadi dia anggap enterpreneur yg paling ok.
Coba kalau seorang menteri yang bikin buku, atau politisi yang berhasil..tentu lain lagi…..he he he….
Ibarat naik anak tangga, untuk naik ke atas, dua kaki kita harus ada di pijakan yang sama. Tidak bisa satu kaki tetap di tempat, dan kaki yang lain ada diatas.
Menjadi entrepreneur harus disertai sikap optimis, dan semangat kaizen (perbaikan terus-menerus), sehingga bila menemui hambatan tidak mudah menyerah, dan tetap bergerak menuju posisi yang kita inginkan.
Memang berat untuk jadi enterpreneur.. tapi harus yakin dengan semua yang kita lakukan..