Inilah cara kami memperingati Hari Pahlawan. Inilah cara kami berterimakasih kepada Arek-arek Suroboyo yang waktu itu rela mengorbankan nyawanya demi keutuhan negeri ini. Semangat mereka waktu itu tergambar jelas dalam Pidato Bung Tomo yang berapi-api, mengajak segenap warga Surabaya untuk tidak gentar melawan penjajah.
Kami datang berempat ke PMI Embong Ploso, tempat favorit kami untuk mendonorkan darah kami. Saya datang bersama istri saya, menyusul Sangkil dan Kucluk yang datang lebih dulu. Kami janjian jam 8 malam setelah istri saya selesai praktek malam. Rupanya PMI Embong Ploso sedang kebanjiran pendonor darah sehingga Sangkil dan Kucluk yang tiba di lokasi lebih dulu menunggu kami di luar, di pos satpam!
Meskipun datang berempat, yang boleh donor darah hanya saya dan Kucluk. Istri saya belum berani donor darah, sedangkan Sangkil belum boleh donor darah karena masih mengonsumsi antibiotik dosis tinggi. Sangkil masih dalam masa recovery setelah operasi osteomyelitis beberapa minggu lalu.
Rupanya hari itu ada banyak warga Surabaya yang tergerak hatinya untuk mendonorkan darah. Ketika berbaring di tempat penyadapan darah, saya sempat bertanya ke bapak-bapak di sebelah kanan dan kiri saya, mereka memang sengaja donor darah pada hari itu untuk memperingati Hari Pahlawan. Saking banyaknya pendonor yang datang sejak pagi hingga malam, petugas sadap darah sampai kewalahan dan terlihat kecapekan. Bagaimana tidak, 4 petugas sadap darah harus melayani 15 meja sadap secara terus menerus.
Terimakasih, para Pahlawan! Terimakasih telah merelakan darahmu tertumpah demi kejayaan Surabaya dan Indonesia! Kini kami hanya bisa menumpahkan 350 cc darah. Tentu tidak sebanding dengan darahmu yang tertumpah akibat terjangan bedil-bedil penjajah waktu itu! Semoga perjuanganmu waktu itu menjadikanmu mulia di akhirat kelak. Aamiin..
eh hebat eh yg pada donor darah.. *keplok-keplok*
keplok2nya jangan kenceng2, dihemat buat final SEAGAMES aja ya xixix..
wahhhh kalian keren!
keren gak keren pokoke donor terus cak bair..
dengan alat timbangan baru itu akhirnya aku bisa tau kecepatan mengalirnya darah kalian ke dalam kantong donor. Kecepatan darahmu banter pakdhe, tapi kasian sing sebelah kirimu, koyok e pembuluh darahnya tersumbat sampai harus dipindah lengan kiri dan kanan
ahaha… sak ketipan wes bek kantonge.. donor darah berikutnya koe wes ido kan dul?
Biasanya sih, habis donor darah perut lapar dan ngantuk, benar gak?
ndak juga kok, tapi sebaiknya memang mengonsumsi banyak makanan yang mengandung pemulih darah..
Andaikan darah kita bisa didonorkan untuk para pejuang yang terluka di medan perang..
*galau
Selalu salut pada yang bisa donor darah…diriku blm bisa donor, berat badan tidak memenuhi…sediihhnyaaaa…
Mungkin donor darah untuk sebagian orang merupakan hal yang kurang kerjaan dan tidak bermanfaat. Akan tetapi, ternyata donor darah memiliki manfaat untuk diri kita sendiri selain untuk orang yang memerlukan darah tersebut. 🙂
Saya juga rutin pak,
Donor darah itu memang menyehatkan loh..
sudah setengah tahun saya nggak donor darah, padahal selama beberapa tahun sebelumnya rutin 3-4 bulan sekali… hhhh…
sedih membaca postingan ini, karena saya 4 kali mau donor darah tidak pernah berhasil karena tekanan darah sangat rendah :'(
alhamdulillah, saya lumayan rutin ikutan donor darah..
tapi ni jadi dilema, di sisi lain pengen diet nurunin berat badan, eh tapi kalo keturutan, nanti saya di bawah batas minimal berat badan buat donor. hiks 🙁